2 Prosedur Operasi Usus Buntu, salah satunya Laparoskopi

Ususbunt - Bagaimana jika Anda divonis mengidap usus buntu? Apakah segera mengambil jalan untuk langsung operasi atau menunggu hasil konfirmasi lab yang memakan waktu lama? Pilihan ada di tangan Anda sendiri. Dokter selalu menyarankan untuk melakukan operasi secapat mungkin. Kenapa harus operasi? Karena proses yang satu ini jauh lebih aman daripada terus menunggu hasil konfirmasi adanya peradangan usus buntu yang lama. Anda pasti tahu, jika semakin lama menunda operasi, maka resiko pecahnya usus buntu yang sudah meradang akan semakin meningkat. Efek samping dari proses operasi pastilah akan semakin besar jika Anda telat melakukan operasi. Di dalam operasi pembedahan usus buntu sendiri memiliki dua prosedur, berikut ini prosedurnya.
2proseduroperasiususbuntu, operasi usus buntu, health, appendix

Prosedur operasi usus buntu ada dua jenis, yaitu:
1. Operasi laparoskopi atau lubang kunci
Umumnya prosedur operasi  usus buntu yang banyak dipilih oleh pasien dan dokter adalah prosedur lubang kunci (laparoskopi), terutama pada pasien manula atau mengalami obesitas.

Kenapa laparoskopi juga disebut sebagai operasi lubang kunci? Seperti namanya, prosedur operasi laparoskopi hanya membutuhkan beberapa sayatan kecil pada perut untuk mengangkat usus buntu yang meradang. Hal ini menyebabkan proses pemulihan pasien menjadi lebih cepat, biasanya jika memakai prosedur operasi laparoskopi pasien akan diperbolehkan pulang setelah beberapa hari atau bahkan 24 jam setelah operasi.

Namun, tidak semua penderita usus buntu bisa menjalani operasi laparoskopi misalnya karena usus buntu sudah pecah atau infeksinya sudah menyebar. Maka penderita usus buntu tersebut membutuhkan prosedur bedah sayatan terbuka untuk mengangkat usus buntu sekaligus membersihkan rongga perut.

2. Bedah sayatan terbuka
Prosedur yang kedua adalah bedah sayatan terbuka. Bedah sayatan terbuka ini membutuhkan luas area yang lebih besar daripada laparoskopi. Karena dibutuhkan untuk membersihkan rongga perut dari infeksi akibat pecahnya usus buntu. Sehingga waktu pemulihan pasca operasi  bagi pasien juga lebih lama. Sehingga dokter belum mengizinkan pasien untuk pulang selama satu minggu. Dan umumnya pasien bisa kembali melakukan aktivitas nya secara normal dalam 2 hingga 3 minggu, namun dokter menganjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama 1 sampai 2 bulan setelah operasi.

Nah, itulah 2 prosedur operasi yang sering digunakan dalam pengangkatan usus buntu. Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan tetap jaga kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar