Tidak Hamil Karena Usus Buntu, Benarkah?

Ususbunt - Beberapa tahun terakhir ini di media sosial, internet, bahkan di kalangan ibu rumah tangga banyak beredar beberapa pengakuan meresahkan yang mengatakan bahwa operasi usus buntu dapat menyebabkan wanita tidak bisa melahirkan secara normal. Parahnya, bahkan ada pula yang mengatakan operasi usus buntu bisa membuat para wanita tidak bisa untuk hamil lagi. Cukup meresahkan, bukan?
usus buntu hamil, usus buntu tidak hamil, kehamilan dan usus buntu
Berita tersebut jika sampai di telinga penderita usus buntu pastinya akan menjadi landasan yang kuat untuk berpikir seribu kali sebelum mengambil keputusan untuk operasi usus buntu. Terutama bagi para perempuan yang sedang hamil. Sudah pasti mereka akan merasa ketakutan tidak bisa hamil lagi, yang artinya mereka kehilangan peluang untuk mempunyai keturunan akibat operasi usus buntu. Sedangkan menunda operasi usus buntu sangat berbahaya, hal ini sudah saya bahas di artikel sebelumnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, dokter-dokter spesialis di bidang kandungan sudah memberikan penjelasan kepada pasien-pasien perempuan yang hamil bahwa operasi usus buntu sama sekali tidak memiliki efek samping terhadap kehamilan. Asalkan operasi pengangkatan usus buntu dilakukan dengan teliti, tepat dan cermat. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban pasien untuk melakukan kontrol secara rutin pasca operasi serta melakukan konsultasi medis berkala agar hal yang tidak diinginkan terutama yang mengganggu kehamilan bisa segera diatasi dengan cepat.

Apakah operasi usus buntu aman bagi kehamilan?
Operasi usus buntu dengan prosedur laparoskopi tidak akan mengganggu kehamilan. Itu artinya Anda masih memiliki peluang untuk hamil dan melahirkan secara normal. Kenapa harus takut? Kan yang dilakukan operasi pembedahan hanyalah bagian usus. Akan tetapi, akan menjadi masalah kalau operasi juga mengenai rahim.

Oiya bagi ada sebuah kejadian dimana ada seorang ibu yang melahirkan secara caesar kemudian melakukan operasi usus buntu, ibu ini memerlukan waktu yang cukup panjang sekitar 2 tahun lebih untuk diperbolehkan hamil lagi. Hal ini dikarenakan kondisi rahim yang lemah akibat operasi. Sehingga jika dipaksa untuk hamil, maka hal ini sangat berbahaya bagi keselamatan sang bayi dan ibu.

Namun, memang ada beberapa kasus operasi usus buntu yang dapat menyebabkan terganggunya kehamilan seseorang. Disini ada empat penyebab nya 1. Terjadinya komplikasi pasca operasi. 2. Proses pembedahan menyentuh rahim (malpraktek) 3. Kelahiran yang terlalu dekat dengan masa penyembuhan operasi usus buntu. 4. Kelahiran dengan operasi caesar pasca operasi usus buntu.

Jadi Anda masih bisa hamil dan melakukan proses kelahiran secara normal sekalipun pernah melakukan operasi usus buntu, jika tidak ada abnormalitas pada janin. Berita ini tentu menjadi kabar gembira dan menjadi landasan kuat Anda boleh melakukan operasi usus buntu terutama perempuan. Dengan catatan, memilih dokter ahli terbaik, spesialis, profesional dan pakar dibidangnya.

Operasi usus buntu tidak akan mengganggu kehamilan dan proses kelahiran. Walaupun begitu, jangan pernah terlintas untuk melakukan operasi penyakit apapun termasuk usus buntu. Maka dari itu, sayangi badan anda dan hiduplah dengan sehat.

Kesalahan Diagnosis Usus Buntu pada Ibu Hamil bisa Fatal

Ususbunt - Pada Journal of the American College of Surgeon, Marcia L. McGory, M. D., dari UCLA melaporkan bahwa jangan sampai terjadi kesalahan dalam mendiagnosa usus buntu pada ibu hamil. Kesalahan diagnosis fatal akibatnya bagi siapapun, apalagi perempuan yang sedang hamil karena mereka akan beresiko kehilangan janin. Jika usus buntunya normal, kemudian didiagnosa terjadi peradangan, apabila usus buntu yang normal tersebut diangkat maka resiko kehilangan janin hampir dua kali lipat.
resiko usus buntu ibu hamil, operasi usus buntu saat hamil, resiko usus buntu pada kehamilan, wanita dan usus buntu
Jadi kesimpulan yang bisa kita ambil dari pernyataan Marcia diatas yaitu perlunya diagnosis yang lebih akurat lagi oleh dokter ahli, jangan asal vonis dan menduga bahwa seorang ibu hamil tersebut menderita usus buntu kronis. Agar resiko wanita untuk kehilangan janin akibat salah diagnosa dan operasi yang tidak perlu tidak terjadi lagi.

Data menyebutkan ada operasi pada ibu hamil karena dugaan adanya radang usus buntu akut terjadi pada 1 dari 766 kelahiran (perbandingan nya 1:766), yang memungkinkan untuk dilakukan operasi bedah selama hamil. Hasil studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa 25% sampai 50% kasus terjadi karena kesalahan diagnosa sebelum operasi dilaksanakan.

Dr. McGory dan kawan-kawan mencoba untuk kembali menganalisa ulang catatan pada 94.789 perempuan yang mengalami usus buntu di California antara tahun 1995 sampai tahun 2002. Hal ini dilakukan untuk menambah data sementara sebagai bahan diskusi. Analisa tersebut memperoleh jumlah operasi dengan prosedur yang digunakan terdiri dari 3.133 kejadian usus buntu selama hamil.

Hasil yang diperoleh dari analisa tersebut adalah "Memang benar ada hubungan antara perempuan pengidap usus buntu saat hamil dengan resiko terhadap keselamatan janin". Selain itu peningkatan akurasi diagnosis terhadap wanita hamil yang mengidap usus buntu sangat diperlukan agar supaya keselamatan janin dan ibu juga semakin baik.

Para peneliti juga mencatat variable tambahan, termasuk indikasi untuk melakukan operasi usus buntu sebaiknya pada umur berapa bulan janin di masa kehamilan. Hal ini yang tidak dapat dihitung dengan menggunakan data administratif. Karena data tersebut hanya bisa diperoleh terbatas pada pasien yang dirawat di rumah sakit saja pada saat mengidap usus buntu. Sedangkan para peneliti masih belum bisa menghitung peristiwa/kejadian yang terjadi di luar rumah sakit.

9 Efek Samping Pasca Operasi Usus Buntu

Ususbunt - Pastinya hampir setiap tindakan medis (operasi) biasanya memiliki efek samping, termasuk pada proses operasi pengangkatan usus buntu. Munculnya efek samping bukan berarti karena kesalahan dokter yang mengoperasi lho, bisa jadi karena perawatan pasien sendiri yang kurang tepat. Tidak menjaga kebersihan luka misalnya. Di bawah ini ada 10 efek samping yang biasa muncul setelah operasi mulai dari yang biasa saja hingga efek samping yang berat, silahkan disimak.

EFEK SAMPING PASCA OPERASI USUS BUNTU

1. Radang selaput otak
Apa hubungannya antara usus buntu dan otak? Nah, berikut ini penjelasan singkatnya. Walaupun yang dioperasi itu usus buntu, terletak di bagian perut, namun efek sampingnya bisa sampai mempengaruhi bagian otak. Hal ini bisa menimbulkan radang yang bisa terjadi di selaput otak dikarenakan akibat adanya penyebaran infeksi pasca operasi.

2. Nyeri pada perut
Usus buntu yang terjadi peradangan tidak bisa disepelekan, karena berbahaya. Bahaya jika sudah meradang tidak dilakukan apa-apa, nantinya usus buntu akan pecah dan dapat membahayakan nyawa penderitanya. Sehingga operasi pada usus buntu menjadi solusi yang banyak diberikan oleh dokter untuk mengangkat usus buntu tersebut sebelum pecah.

Pasca operasi usus buntu, pasien akan merasakan sensasi nyeri pada perut tepatnya pada bekas luka sayatan dan jahitan. Hal itu adalah biasa, jadi jangan panik apabila tiba-tiba Anda merasakan kesakitan atau nyeri pada bagian perut ketika sedang istirahat atau saat beraktivitas biasa.

3. Munculnya Sembelit
Pasca operasi usus buntu, Anda bisa saja mengalami sembelit, hal ini bukan terjadi sebagai gejala dari usus buntu saja, namun juga efek samping yang muncul dari operasi yang sudah dilakukan. Biasanya dokter akan menyarankan untuk banyak meminum air putih setelah operasi selesai agar cairan tubuh Anda tetap terjaga dengan baik. Minum banyak air putih akan mengurangi resiko dehidrasi dan sembelit.

4. Gangguan pada ginjal
Operasi pengangkatan pada usus buntu sanggup mempengaruhi kondisi ginjal. Organ ginjal Anda bisa rusak dan tidak bisa bekerja dengan maksimal lagi. Pada saat efek samping menyerang organ ginjal, maka akan sangat berbahaya.

5. Infeksi pada bekas luka
Efek samping dari operasiapapun itu salah satunya adalah terjadinya infeksi. Begitu juga pada operasi usus buntu.  Efek samping yang muncul pada saat terjadi infeksi yaitu: munculnya nanah pada bekas luka. Baik luka pada usus buntu maupun luka pada bekas jahitan di perut.

6. Pembengkakan
Efek samping dari operasi usus buntu lain nya adalah terjadinya pembengkakan pada bagian perut. Karena bisa saja pembengkakan terjadi pada bagian sayatan bekas operasi, tentunya hal ini cukup berbahaya lebih baik Anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada dokter yang mengoperasi Anda.

7. Munculnya bau tak sedap pada sayatan
Bekas sayatan luka setelah operasi memang butuh perlakuan khusus. Perawatan dan penggantian perban secara teratur. Jika tidak, maka bisa terjadi pembusukan sehingga menarik perhatian lalat. Hal ini bisa menyebabkan bau yang tidak sedap pada sayatan. Jika dibiarkan akan memicu terjadinya pembengkakan dan infeksi yang mana hal ini cukup membahayakan sehingga lebih baik di konsultasikan secara jelas kepada dokter untuk resiko yang satu ini.

8. Demam
Setelah proses operasi selesai, pasien juga akan berisiko mengalami demam yang kemungkinan besar ada kaitannya dengan infeksi pada tubuh. Namun demamjuga dimungkinkan terjadi akibat adanya rasa sakit atau nyeri di bagian perut yang tak kunjung mereda setelah operasi usus buntu.

Intinya tetap ikuti saran dokter, jangan malu untuk terus berkonsultasi jika terjadi efek samping yang tidak diharapkan. Mari kita sayangi tubuh kita. Rawatlah dengan baik.

2 Prosedur Operasi Usus Buntu, salah satunya Laparoskopi

Ususbunt - Bagaimana jika Anda divonis mengidap usus buntu? Apakah segera mengambil jalan untuk langsung operasi atau menunggu hasil konfirmasi lab yang memakan waktu lama? Pilihan ada di tangan Anda sendiri. Dokter selalu menyarankan untuk melakukan operasi secapat mungkin. Kenapa harus operasi? Karena proses yang satu ini jauh lebih aman daripada terus menunggu hasil konfirmasi adanya peradangan usus buntu yang lama. Anda pasti tahu, jika semakin lama menunda operasi, maka resiko pecahnya usus buntu yang sudah meradang akan semakin meningkat. Efek samping dari proses operasi pastilah akan semakin besar jika Anda telat melakukan operasi. Di dalam operasi pembedahan usus buntu sendiri memiliki dua prosedur, berikut ini prosedurnya.
2proseduroperasiususbuntu, operasi usus buntu, health, appendix

Prosedur operasi usus buntu ada dua jenis, yaitu:
1. Operasi laparoskopi atau lubang kunci
Umumnya prosedur operasi  usus buntu yang banyak dipilih oleh pasien dan dokter adalah prosedur lubang kunci (laparoskopi), terutama pada pasien manula atau mengalami obesitas.

Kenapa laparoskopi juga disebut sebagai operasi lubang kunci? Seperti namanya, prosedur operasi laparoskopi hanya membutuhkan beberapa sayatan kecil pada perut untuk mengangkat usus buntu yang meradang. Hal ini menyebabkan proses pemulihan pasien menjadi lebih cepat, biasanya jika memakai prosedur operasi laparoskopi pasien akan diperbolehkan pulang setelah beberapa hari atau bahkan 24 jam setelah operasi.

Namun, tidak semua penderita usus buntu bisa menjalani operasi laparoskopi misalnya karena usus buntu sudah pecah atau infeksinya sudah menyebar. Maka penderita usus buntu tersebut membutuhkan prosedur bedah sayatan terbuka untuk mengangkat usus buntu sekaligus membersihkan rongga perut.

2. Bedah sayatan terbuka
Prosedur yang kedua adalah bedah sayatan terbuka. Bedah sayatan terbuka ini membutuhkan luas area yang lebih besar daripada laparoskopi. Karena dibutuhkan untuk membersihkan rongga perut dari infeksi akibat pecahnya usus buntu. Sehingga waktu pemulihan pasca operasi  bagi pasien juga lebih lama. Sehingga dokter belum mengizinkan pasien untuk pulang selama satu minggu. Dan umumnya pasien bisa kembali melakukan aktivitas nya secara normal dalam 2 hingga 3 minggu, namun dokter menganjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama 1 sampai 2 bulan setelah operasi.

Nah, itulah 2 prosedur operasi yang sering digunakan dalam pengangkatan usus buntu. Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan tetap jaga kesehatan.

Pasca Operasi Usus Buntu Butuh Perawatan Sederhana

Ususbunt - Operasi bagi beberapa orang merupakan hal yang cukup menakutkan, mendebarkan, dan kadang ada beberapa keluarga saking takutnya dengan operasi malah melarang anaknya melakukan operasi usus buntu. Anda tidak perlu kuatir karena prosentase keberhasilan Operasi Usus Buntu sangatlah tinggi.
Pasca operasi usus buntu, gambar usus buntu, usus buntu adalah, appendix
Perawatan pasca operasi usus buntu
Namun kali ini kita tidak membahas hal tersebut. Artikel kali ini membahas tentang tips dan trik dalam menjalani hidup yang sehat pasca operasi. Tujuannya apa? Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan. Akan ada 4 hal penting yang harus diperhatikan pasca operasi pengangkatan usus buntu, oke kita mulai saja.

1.  Asupan Nutrisi bagi Tubuh
Setelah proses operasi pengangkatan usus buntu selesai, si pasien yang baru dioperasi disarankan untuk meminum air mineral, tentu saja dalam jumlah yang sedikit. Hal ini dokter lakukan bertujuan untuk mengamati (observasi) terlebih dahulu selama beberapa jam untuk menilai kesiapan pasien dalam mengonsumsi makanan atau minuman seperti biasa. Apakah tubuh sudah siap atau belum.

Apabila pasien tidak merasakan mual atau ingin muntah setelah minum air mineral tersebut, maka hal ini menandakan jika tubuh sudah siap untuk menerima asupan Nutrisi. Dimulai dengan mengonsumsi makanan lunak yang memiliki kandungan serat rendah, sehingga mudah untuk dicerna oleh saluran pencernaan selama beberapa hari pertama pasca operasi. Makanan lunak itu seperti apa? makanan lunakyang dianjurkan antar lain susu segar, jus buah segar, telur rebus, aneka pudding, sup, bubur nasi, daging cincang, daging ikan, atau kentang yang dipanggang, rebus, atau tumbuk.

Untuk sementara waktu tidak disarankan mengkonsumsi makanan berat dan berminyak selama beberapa hari pertama pasca operasi karena bisa menyebabkan keluhan diare dan mual. Minumlah air mineral yang cukup secara rutin, kurang lebih 8-10 gelas setiap harinya, supaya tidak terjadi dehidrasi serta memperlancar proses buang air besar.

2. Kurangi Aktivitas Fisik Berlebih dalam Masa Penyembuhan
Masa pasca operasi pengangkatan usus buntu, biasanya dokter akan menyarankan Anda  untuk tidak pulang terlebih dahulu, tinggal di rumah sakit selama 1-2 hari, dokter melakukan tahap observasi lebih lanjut. Apabila tanda-tanda komplikasi tidak terdeteksi pada masa observasi dan tingkat penyembuhan dirasa sesuai dengan harapan, maka Anda  dipersilahkan untuk pulang dan kembali ke aktivitas sehari-hari.
Ingat, aktifitasnya tetap dibatasi! Jangan berlebihan. Aktivitas ini dimulai dari duduk di tempat tidur, berjalan dengan hati-hati dengan jarak yang pendek, selanjutnya terus meningkatkan aktivitas sesuai toleransi hingga Anda dapat kembali beraktivitas secara normal.

Namun sekali lagi perlu diingat bahwa seorang pasien pasca operasi usus buntu lebih baik tidak melakukan aktivitas yang berat selama kurang lebih 3-5 hari setelah operasi laparoskopi (operasi pengangkatan usus buntu dengan menggunakan bantuan kamera). Sedangkan pada operasi terbuka, Anda disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama kurang lebih 10-14 hari.

3. Perawatan Luka Pasca Operasi
Setelah operasi, dokter bedah Anda akan menginstruksikan untuk mengganti balutan perban secara berkala. Lakukan instruksi itu. Sebagai catatan, sebelum dan setelah Anda menyentuh daerah sekitar luka bekas operasi, Anda diharapkan  mencuci tangan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya infeksi. Apabila pada luka operasi ditemukan adanya nanah, segera hubungi dokter Anda untuk perawatan lebih lanjut.

Selain itu, dokter juga tidak akan menganjurkan Anda untuk berendam dan membasahi daerah luka. Untuk waktunya sampai kapan? sampai jahitan sudah kering dandiangkat oleh dokter bedah Anda. Kemudian dokter  menyatakan Anda dalam keadaan yang baik. Sehingga penting bagi Anda untuk menjaga luka operasi tetap kering dan bersih.

Usahakan untuk menggunakan pakaian yang tidak bergesekan langsung terhadap luka operasi karena dapat meningkatan risiko terjadinya trauma yang bisa memperlambat proses penyembuhan luka. Segeralah kontrol kembali ke dokter bedah Anda 1 minggu dan 3 bulan pasca operasi.

4. Penanganan Nyeri yang Benar Pasca Operasi
Setelan Anda melakukan operasi, hal terakhir yang harus diperhatikan adalah bagaimana menangani rasa nyeri. Penanganan nyeri pasca operasi pengangkatan usus buntu bisa dilakukan tanpa atau dengan menggunakan obat-obatan. Penanganan nyeri tanpa obat: untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul pasca operasi, Anda bisa memfokuskan diri terhadap hal kecil yang disukai misalnya dengan mendengarkan musik, memainkan video game, menulis blog atau aktivitas lainnya. Metode ini sangat efektif dalam membantu anak-anak mengurangi rasa nyeri pasca operasi.

Penanganan nyeri dengan obat: obat anti inflamasi non steroid (NSAID) seperti ibuprofen, aspirin, ketoprofen, dan naproxen biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri ringan pasca operasi. Namanya obat kimia pasti ada efek sampingnya. Beberapa efek samping penggunaan NSAID adalah nyeri pasa perut, perdarahan di saluran cerna, dan retensi cairan dalam tubuh. Akan tetapi efek samping tersebut umumnya hanya terjadi pada penggunaan NSAID jangka panjang.

Untuk nyeri yang hebat bagaimana? Untuk itu gunakan obat golongan OPIOID seperti morfin, oxycodone, dan hidromorfon dapat menjadi pilihan. Beberapa efek samping opioid adalah perasaan ingin tidur yang tinggi atau mengantuk, tekanan darah menurun, detak jantung kurang teratur dan laju pernapasan berat,  ruam pada kulit, gatal, konstipasi, mual, dan sulit kencing.

Memang proses yang butuh penanganan ekstra adalah masa-masa pasca operasi. Butuh penanganan yang serius agar kondisi badan segera pulih seperti semula. Sekian dulu artikel tentang hal apa saja yang harus diperhatikan pasca operasi usus buntu. Semoga bermanfaat dan tetap jaga kesehatan.

Menunda Operasi Usus Buntu Bisa Berbahaya

Ususbunt - Bagi pasien penderita penyakit usus buntu kronis sangat dianjurkan oleh dokter untuk segera dilakukan operasi. Setiap Anda berkonsultasi kepada dokter yang ahli dibidangnya pasti jawaban para dokter adalah sama, Operasi!
Operasi usus buntu, usus buntu tanpa operasi, usus buntu pecah, gambar usus buntu
Operasi usus buntu
Operasi usus buntu adalah suatu  proses pengangkatan jaringan  usus buntu atau appendiks ketika terjadi peradangan. Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel kami sebelumnya tentang apa itu usus buntu, usus buntu merupakan sebuah organ pencernaan kecil mirip umbai cacing yang  berukuran 5 hingga 10 cm serta terhubung dengan usus besar. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa sebenarnya fungsi dari usus buntu ini. Meski begitu, jika telah terjadi peradangan pada usus buntu yang bisa berubah menjadi komplikasi serta resiko infeksi karena operasi tetap harus diwaspadai, jangan diremehkan.

Operasi Usus Buntu Dianjurkan oleh Dokter
Usus buntu yang fungsinya belum diketahui ini hanya akan menjadi problem kita semua apabila terjadi peradangan. Gejala usus buntu yang paling umum dirasakan adalah rasa sakit yang tajam pada perut bagian kanan. Tetapi tidak semua pasien penderita usus buntu merasakan sensasi ini, akibatnya seringkali peradangan pada usus buntu saat terdeteksi sudah mengalami komplikasi parah.

Sebelum proses operasi usus buntu dilakukan, pertama-tama dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada tubuh pasien, setelah itu akan dilakukan beberapa tes untuk memastikan. Tes tersebut  dimulai dari tes darah, tes urin, CT scan atau USG, dan juga pemeriksaan organ intim pada wanita yang belum menopause untuk melihat adanya penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi.

Kenapa Operasi Usus Buntu Tidak Boleh Ditunda?
Dokter selalu menyarankan para penderita usus buntu untuk tidak menunda lebih lama lagi proses operasi usus buntu apabila rasa sakit yang Anda rasakan sudah tidak tertahankan. Usus buntu yang diangkat tidak akan menyebabkan masalah bagi kesehatan dalam jangka panjang sehingga operasi yang dilakukan tidak menimbulkan resiko serius. Meski ada kemungkinan infeksi dan pendarahan, namun operasi ini adalah salah satu pembedahan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi jadi resikonya terbilang lebih kecil. Semakin lama Anda menunda melakukan operasi maka semakin besar resiko usus buntu akan pecah.

2 Cara Operasi Pengangkatan Usus Buntu
Operasi usus buntu dilakukan dengan dua cara. Cara operasi yang pertama adalah LAPAROSKOPI yang lebih banyak dilakukan pada pasien usia lanjut. Proses operasi laparoskopi ini mengangkat usus buntu dengan cara membuat sayatan kecil pada perut sehingga prosesnya bisa lebih mudah dan pemulihannya juga lebih cepat. Laparoskopi juga dilakukan pada penderita usus buntu dengan obesitas. Kemudian cara yang kedua adalah operasi sayatan terbuka di mana dibutuhkan pembedahan yang lebih besar untuk mengangkat usus buntu dan juga membersihkan rongga usus yang sudah mengalami infeksi atau karena usus buntu yang pecah (peritonitis).

Di lain kesempatan, dokter juga tidak serta merta memaksa pasien untuk langsung operasi. Dokter juga perlu melihat kondisi fisik si pasien. Jika kondisi fisiknya lemah maka operasi akan ditunda untuk sementara. Selain kondisi fisik pasien, dokter juga akan mempertimbangkan dan mengecek adanya infeksi atau tidak pada usus. Selain itu ada beberapa hal lain yang bisa mempengaruhi keputusan untuk tidak melakukan operasi usus buntu, misalnya adanya gumpalan yang menonjol dan bengkak pada usus buntu yang terdiri dari jaringan lemak. Jika ini terjadi, biasanya direkomendasikan untuk tidak dilakukan operasi terlebih dahulu dan akan diberikan antibiotik sampai infeksi jaringan lemak pada usus buntu tersebut bisa hilang.

Demikian artikel tentang operasi usus buntu, semoga semuanya diberikan kesehatan.

7 Gejala Awal Penyakit Usus Buntu yang Sering Muncul

Ususbunt - Pada artikel kali ini kita bahas tentang gejala-gejala atau ciri-ciri yang muncul saat terserang penyakit usus buntu. Apa itu usus buntu? Usus buntu bahasa medisnya adalah apendisitis. Sudah saya jelaskan pada artikel sebelum nya ternasuk makanan penyebab usus buntu ada di sana. Memang kebanyakan dari kita menganggap remeh penyakit yang satu ini. Mengapa demikian? Alasannya karena memang gejalanya dianggap seperti sakit perut biasa atau sakit maag akut. Padahal bisa jadi itu adalah gejala awal kita terserang penyakit usus buntu.

Nah, itulah bahayanya jika gejala dari usus buntu tidak ada yang tahu. Bsa saja gejala itu muncul pada keluarga tercinta kita. Baiklah mari kita ulas satu persatu apa saja gejala penyakit usus buntu yang sering diderita.

Apa Saja Gejala Awal Penyakit Usus Buntu?
Namanya peradangan pasti akan menimbulkan sensasi rasa sakit yang luar biasa.  Rasa sakit yang diakibatkan oleh penyakit usus buntu ini pasti  membuat para penderita memilih untuk segera melakukan jalan operasi pembedahan untuk pengangkatan usus buntu. Karena jika tidak segera ditangani, pembengkakan pada usus buntu bisa pecah. Anda pasti bisa membayangkan bagaimana rasanya? Selain itu, pecahnya usus buntu bisa menyebabkan timbulnya nanah pada organ tersebut. Bahaya kan? Maka kenalilah gejala awal dari usus buntu.

Jadi dengan mengetahui gejala awal dari penyakit usus buntu bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk pencegahan dan tindakan pengobatan yang lebih baik sebelum usus buntu tersebut meradang serta menjadi bertambah parah. Di bawah ini adalah gejala-gejala awal yang sering muncul pada orang yang terkena penyakit usus buntu.
1. Sensasi rasa sakit pada Pusar. Gejala usus buntu dapat diawali dengan gejala rasa sakit yang muncul  pada bagian bawah pusar atau perasaan kurang nyaman lainnya. Selanjutnya perasaan kurang nyaman inipun mulai berpindah pada bagian bawah perut secara perlahan-lahan.

2. Demam. Tidak hanya perasaan sensasi sakit yang dirasakan pada bagian perut tetapi juga timbul gejala lain bagi penderita penyakit usus buntu yaitu demam, jika keadaan semakin buruk gejala demam akan bertambah tinggi pula. Biasanya terjadi pada penderita penyakit usus buntu kronis.

3. Diare. Diare atau mencret menjadi salah satu gejala munculnya penyakit usus buntu, dari banyak yang mengalami usus buntu diare dan sakit perut menjadi salah satu cirinya, segera konsultasikan dan memeriksakan diri pada dokter terdekat.

4. Sensasi rasa sakit pada bagian perut. Gejala berikutnya adalah sakit di perut kanan bawah. Tips sederhana yang bisa anda lakukan untuk memeriksa apakah terkena sakit usus buntu atau tidak bisa dengan menekan atau memencet bagian bawah kanan perut. Apabila setelah ditekan terasa sakit pada bagian tersebut segera periksa ke klinik kesehatan terdekat untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan karena bisa saja ini merupakan tanda gejala usus buntu pecah. Kenapa demikian? Agar segera bisa dilakukan penanganan medis secara cepat.

5. Perasaan sakit yang semakin bertambah. Pada saat awal terjadi, gejala sakit yang timbul di usus buntu akan terasa biasa saja dan tidak berdampak begitu besar pada tubuh, namun dalam beberapa jam kemudian sensasi rasa sakit akan mulai bertambah dan semakin bertambah sehingga penderita akan sulit melakukan aktivitas jika berada dalam keadaan ini.

6. Mual dan Muntah-muntah. Gejala yang sepertinya ringan ini bisa saja terjadi pada penderita usus buntu, contohnya mual-mual dan muntah, namun jika mual dan muntah tersebut terjadi dalam waktu yang cukup lama seperti 12 jam belum berhenti juga maka sebaiknya penderita langsung dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

7. Buang gas terlalu sering dan Kembung, gejala usus buntu selanjutnya yaitu buang gas secara sering dan juga kembung. Gejala ini sepertinya nampak biasa saja namun jika disertai dengan rasa sakit pada bagian perut bagian bawah, penderita sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter untuk dipastikan apakah terkena usus buntu atau bukan.

Itulah 7 gejala umum yang sering muncul saat penyakit usus buntu mulai menyerang. Setelah Anda mengetahui gejala-gejala awal usus buntu maka silahkan dishare ke saudara-saudara atau tetangga anda. Semoga artikel sederhana ini bermanfaat.

3 Penyebab Usus Buntu dalam Mitos Biji Jambu dan Biji Cabe

Usus buntu karena cabe, jambu biji usus buntu, gambar usus buntu
Ususbunt - Usus buntu bukanlah sebuah penyakit yang merujuk pada penyumbatan usus halus atau usus besar  yang mengakibatkan kebuntuan. Usus buntu itu sendiri merupakan sebuah alat pencernaan yang bernama "usus buntu". Pada saat kita kecil dulu pernah ditakut-takuti dengan larangan memakan biji dari jambu biji, takut usus nya buntu. Namun hal itu tidak sepenuhnya salah. Marilah kita simak penyebab dari penyakit usus buntu apakah memang betul dari makanan atau ada penyebab lain nya. Check it out!.
Usus buntu, cabe usus buntu, gejala usus buntu, perawatan usus, jambu biji, herbal usus buntu

Penyakit usus buntu sebenarnya adalah suatu pembengkakan pada organ usus buntu yang menimbulkan sensasi rasa sangat menyakitkan serta menimbulkan infeksi pada usus. Usus buntu merupakan sebuah organ tubuh yang memiliki jaringan-jaringan kecil yang melekat pada usus besar. Usus buntu ini terletak di bagian kanan bawah perut.

USUS BUNTU HARUS DIOPERASI
Jika mengalami pembengkakan dan peradangan, penyakit usus buntu atau apendisitis dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani oleh dokter yang ahli dibidangnya. Biasanya dokter setelah melakukan beberapa proses pemeriksaan, dia pasti menyarankan untuk operasi pengangkatan usus buntu. Dan itu HARUS!

Pembengkakan pada usus buntu yang berkepanjangan, istilahnya apendisitis kronis, bisa mengakibatkan infeksi pada usus buntu. Jika tidak segera dioperasi maka pembengkakan akan semakin parah, bisa menjalar ke beberapa organ lain mengakibatkan komplikasi. Selain itu penderita juga akan merasakan sakit yang luar biasa.

Berikut ini ada beberapa penyebab dari usus buntu itu sendiri. Dan ternyata penyebab dari usus buntu tidak hanya berasal dari makanan yang kita makan saja, namun ada juga faktor lain yang bisa menjadi penyebab sakit usus buntu.

PENYEBAB USUS BUNTU
1. PENYUMBATAN. Penyumbatan bisa terjadi dikarenakan oleh sisa-sisa dari makanan atau bahkan kotoran yang sudah mulai mengeras secara tidak sengaja terperangkap masuk ke dalam lubang kecil dari usus buntu tersebut. Hal ini sangat jarang terjadi karena kemungkinan nya sangat kecil sekali. Namun jika Anda kurang beruntung, maka penyumbatan ini akan terjadi. Jika usus buntu tersumbat maka akan terjadi inflamasi atau pembengkakan. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jika terjadi pembengkakan dan peradangan maka si penderita akan merasakan sakit yang luar biasa. Kadang-kadang muncul dan hilang dengan sendirinya. Kalau orang lain melihat nya akan terlihat seperti sakit perut biasa. Dan ini yang sangat fatal, penderita tidak segera ke dokter karena dianggap sakit perut biasa.

2. INFEKSI. Penyakit usus buntu selain diakibatkan oleh penyumbatan makanan bisa juga disebabkan karena adanya infeksi. Sebagai contoh infeksi oleh virus gastrointestinal. Dapat juga dikarenakan oleh infeksi pembengkakan lainnya.

3. POLA MAKAN. Ya, pola makan. Penyakit usus buntu dapat terjadi disebabkan oleh pola makan yang kurang baik. Apakah anda sering menunda lapar terlalu lama? Susah buang air besar atau buang air besar tidak rutin? Atau anda terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung rasa pedas, asam, dan asin yang terlalu tinggi? Bersiap-siaplah suatu saat penyakit usus buntu akan menghampiri.

APAKAH BIJI JAMBU DAN CABE  MENYEBABKAN USUS BUNTU?
Biji dari buah jambu hingga biji cabe mulai dari kita kecil terkenal dapat menjadi penyebab usus buntu. Dan hal tersebut juga bisa menjadi penyebab usus buntu. Kenapa demikian? Karena seperti halnya biji cabe atau biji jambu yang sengaja atau tidak sengaja kita makan masuk kedalam lambung, jika proses penggilingan tidak halus, ada kemungkinan biji tersebut masuk dalam usus buntu kita dan mengakibatkan penyumbatan. Usus buntu selanjutnya terjadi peradangan dalam kurun waktu yang lama. Nah, kejadian seperti ini yang bisa menyebabkan penyakit usus buntu. Berarti memang betul biji jambu dan biji cabe bisa menyebabkan usus buntu.

Usus buntu dan fungsinya bagi kesehatan pencernaan

Ususbunt - Apa sih usus buntu itu? Sebagian dari kita pasti sudah mendengar tentang usus buntu dalam pelajaran IPA di sekolah. Usus buntu adalah suatu bagian yang kecil dari usus, memiliki panjang cuma  5-10 cm. Berbentuk seperti umbai cacing.
Gambar usus buntu, letak usus buntu, usus buntu adalah, operasi usus buntu

Dimana letak usus buntu?
Usus buntu letaknya di dekat pertemuan antara usus halus dengan usus besar.

Fungsi usus buntu adalah:
Dalam penelitiannya, beberapa pakar ahli di Amerika Serikat menduga bahwa usus buntu mungkin merupakan habitat di mana bakteri yang baik untuk proses pencernaan dapat hidup dengan aman. 

Meskipun penelitian ini tidak berjalan dalam waktu yang lama dikarenakan peneliti tersebut kekurangan bukti langsung mengenai fungsi spesifik dari usus buntu ini, para ahli tetap berkeyakinan kuat bahwa usus buntu memang merupakan suatu tempat di mana bakteri baik usus dapat hidup dengan aman berdasarkan pada bagaimana bakteri baik turut berperan dalam menjaga kesehatan usus kita.

Walaupun para peneliti tidak dapat memberikan bukti yang kuat mengenai manfaat serta fungsi usus buntu ini, akan tetapi para peneliti telah berhasil menemukan sangat banyak bukti tidak langsung mengenai fungsi usus buntu ini, yaitu sebagai gudang pembentukan dan penyimpanan bakteri baik usus, tanpa gangguan apapun.

Para peneliti merasa kesulitan dalam menemukan apa sebenarnya fungsi dari usus buntu diakibatkan oleh sangat sedikitnya hewan yang juga memiliki usus buntu. Disisi lain, usus buntu yang terdapat pada beberapa hewan sangat berbeda dengan usus buntu yang terdapat pada manusia. Para peneliti menduga bahwa usus buntu mungkin merupakan suatu tempat yang memang dibentuk secara khusus untuk melindungi bakteri baik di dalam usus.

Bakteri baik di dalam saluran pencernaan
Bakteri baik sudah pasti sangat dibutuhkan di dalam saluran pencernaan mahluk hidup, karena dapat membantu mengurangi jumlah bakteri jahat di dalam usus serta mencegah dan mengatasi berbagai gangguan pada saluran cerna termasuk diare. Bayangkan jika di dalam usus kita tidak ada bakteri?

Akan tetapi, pada saat sekarang ini, kebutuhan akan bakteri baik yang ada di usus telah mulai berkurang dikarenakan semakin baiknya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan atau higienitas, yang membuat usus buntu tampak seperti organ yang tidak memiliki fungsi apapun.

Karena semakin baiknya tingkat higienitas dalam makanan yang masuk, maka jumlah bakteri jahat di dalam usus pun menjadi semakin sedikit. Nah, hal ini akhirnya membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap bakteri baik dan menyerang bakteri baik yang ada di dalam usus buntu.
Usus buntu kronis, gambar usus buntu, letak usus buntu
Apa akibatnya? Hal ini  menyebabkan terjadinya peradangan pada usus buntu (apendisitis) yang dapat menimbulkan penyumbatan pada usus dan menyebabkan radang usus buntu akut (akut apendisitis).